Gadis Gagak
Sang burung gagak terhenti kepakan bulu bulu nya
Telah tercabuti dari kulitnya hingga meninggalkan luka luka perih, entah kapan mengering
Jika dia tahu si mulut manis benarlah sebuah racun
Lebih baik memakan kayu dari pada memakan batu
Langkah kakinya sudah mudah terkulai
Sekalinya jatuh maka tercabutlah satu bulu
Manik hitamnya menangkap segala panorama
Lengkungan itu bukanlah permen manis pemberian
Namun benda tajam si pelaku yang menacap hingga jam pasir berhenti
Bersembunyi di balik tirai, tidaklah membuatnya selamat
Tangannya ditarik oleh orang yang tak seharusnya
Merobek hati nya bagaikan kain lusuh di dalam gudang
Bisikan-bisikan para iblis bertampang manis
Mengutuknya semakin menumpahkan tinta hitam
Tak ada tempat menetap untuk hati yang kesepian
Mencari hingga jurang tak beralas yang menjemputnya
Di makan serigala bagaikan si tudung merah
Si gadis mulai mencari ujung dari dongeng
Dengan lilin kecil di tangannya, membakar semua yang ada di depan matanya
Bosan sudah hidupnya yang selalu sama
Seribu lembar puisi yang ia ucapkan akan membakar hati lusuhnya
Hingga...
Hati hitamnya terlahap oleh iblis dalam dirinya Girl
Sang burung gagak terhenti kepakan bulu bulu nya
Telah tercabuti dari kulitnya hingga meninggalkan luka luka perih, entah kapan mengering
Jika dia tahu si mulut manis benarlah sebuah racun
Lebih baik memakan kayu dari pada memakan batu
Langkah kakinya sudah mudah terkulai
Sekalinya jatuh maka tercabutlah satu bulu
Manik hitamnya menangkap segala panorama
Lengkungan itu bukanlah permen manis pemberian
Namun benda tajam si pelaku yang menacap hingga jam pasir berhenti
Bersembunyi di balik tirai, tidaklah membuatnya selamat
Tangannya ditarik oleh orang yang tak seharusnya
Merobek hati nya bagaikan kain lusuh di dalam gudang
Bisikan-bisikan para iblis bertampang manis
Mengutuknya semakin menumpahkan tinta hitam
Tak ada tempat menetap untuk hati yang kesepian
Mencari hingga jurang tak beralas yang menjemputnya
Di makan serigala bagaikan si tudung merah
Si gadis mulai mencari ujung dari dongeng
Dengan lilin kecil di tangannya, membakar semua yang ada di depan matanya
Bosan sudah hidupnya yang selalu sama
Seribu lembar puisi yang ia ucapkan akan membakar hati lusuhnya
Hingga,
Hati hitamnya terlahap oleh iblis dalam dirinya
Telah tercabuti dari kulitnya hingga meninggalkan luka luka perih, entah kapan mengering
Jika dia tahu si mulut manis benarlah sebuah racun
Lebih baik memakan kayu dari pada memakan batu
Langkah kakinya sudah mudah terkulai
Sekalinya jatuh maka tercabutlah satu bulu
Manik hitamnya menangkap segala panorama
Lengkungan itu bukanlah permen manis pemberian
Namun benda tajam si pelaku yang menacap hingga jam pasir berhenti
Bersembunyi di balik tirai, tidaklah membuatnya selamat
Tangannya ditarik oleh orang yang tak seharusnya
Merobek hati nya bagaikan kain lusuh di dalam gudang
Bisikan-bisikan para iblis bertampang manis
Mengutuknya semakin menumpahkan tinta hitam
Tak ada tempat menetap untuk hati yang kesepian
Mencari hingga jurang tak beralas yang menjemputnya
Di makan serigala bagaikan si tudung merah
Si gadis mulai mencari ujung dari dongeng
Dengan lilin kecil di tangannya, membakar semua yang ada di depan matanya
Bosan sudah hidupnya yang selalu sama
Seribu lembar puisi yang ia ucapkan akan membakar hati lusuhnya
Hingga...
Hati hitamnya terlahap oleh iblis dalam dirinya Girl
Sang burung gagak terhenti kepakan bulu bulu nya
Telah tercabuti dari kulitnya hingga meninggalkan luka luka perih, entah kapan mengering
Jika dia tahu si mulut manis benarlah sebuah racun
Lebih baik memakan kayu dari pada memakan batu
Langkah kakinya sudah mudah terkulai
Sekalinya jatuh maka tercabutlah satu bulu
Manik hitamnya menangkap segala panorama
Lengkungan itu bukanlah permen manis pemberian
Namun benda tajam si pelaku yang menacap hingga jam pasir berhenti
Bersembunyi di balik tirai, tidaklah membuatnya selamat
Tangannya ditarik oleh orang yang tak seharusnya
Merobek hati nya bagaikan kain lusuh di dalam gudang
Bisikan-bisikan para iblis bertampang manis
Mengutuknya semakin menumpahkan tinta hitam
Tak ada tempat menetap untuk hati yang kesepian
Mencari hingga jurang tak beralas yang menjemputnya
Di makan serigala bagaikan si tudung merah
Si gadis mulai mencari ujung dari dongeng
Dengan lilin kecil di tangannya, membakar semua yang ada di depan matanya
Bosan sudah hidupnya yang selalu sama
Seribu lembar puisi yang ia ucapkan akan membakar hati lusuhnya
Hingga,
Hati hitamnya terlahap oleh iblis dalam dirinya